logo
Lun Yu II

Lun Yu I

Belajar

    1. Nabi bersabda, "Belajar dan selalu dilatih, tidakkah itu menyenangkan?"
    2. "Kawan-kawan datang dari tempat jauh, tidakkah itu membahagiakan?"
    3. "Sekalipun orang tidak mau tahu, tidak menyesali; bukankah ini sikap seorang Jun Zi?"
    1. You Zi berkata, "Seorang yang dapat berlaku Bakti dan Rendah Hati tetapi suka menentang atasan, sungguh jarang terjadi; tidak suka menentang atasan tetapi suka mengacau, ini belum pernah terjadi."
    2. "Maka seorang Jun Zi mengutamakan pokok; sebab, setelah pokok itu tegak Jalan Suci akan tumbuh. Laku Bakti dan Rendah Hati itulah pokok Peri Cinta Kasih."
  1. Nabi bersabda, "Seorang yang pandai memutar kata-kata dan bermanis muka, sesungguhnya jarang Berperi Cinta Kasih."

  2. Zeng Zi berkata, "Tiap hari aku memeriksa diri dalam tiga hal; Sebagai manusia adakah aku berlaku tidak Satya? Bergaul dengan kawan dan sahabat adakah aku berlaku tidak dapat dipercaya? Dan adakah ajaran Guru yang tidak kulatih?"

  3. Nabi bersabda, "Mengatur negeri yang mempunyai seribu kereta perang harus hormat kepada tugas dan dapat dipercaya, hemat dalam anggaran belanja dan mencintai sesama manusia, memerintah rakyat hendaklah disesuaikan dengan waktunya."

  4. Nabi bersabda, "Seorang muda, di rumah hendaklah berlaku Bakti, di luar hendaklah bersikap Rendah Hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat dan berhubungan erat dengan orang yang Berperi Cinta Kasih. Bila telah melakukan hal ini dan masih mempunyai kelebihan tenaga, gunakanlah untuk mempelajari kitab-kitab."

  5. Zi Xia berkata, "Orang yang dapat menjunjung Kebijaksanaan lebih dari keelokan, melayani orang tua dapat mencurahkan tenaganya, mengabdi kepada pemimpin berani berkorban, bergaul dengan kawan dan sahabat kata-katanya dapat dipercaya; meskipun dikatakan ia belum belajar, aku akan mengatakan ia sudah belajar."

  6. Nabi bersabda, "Seorang Jun Zi bila tidak menghargai dirinya, niscaya tidak berwibawa; belajarpun tidak akan teguh."
    "Utamakanlah sikap Satya dan Dapat Dipercaya."
    "Janganlah berkawan dengan orang yang tidak seperti dirimu."
    "Bila bersalah janganlah takut memperbaiki."

  7. Zeng Zi berkata, "Hati-hatilah saat orang tua meninggal dunia dan janganlah lupa memperingati sekalipun telah jauh. Dengan demikian rakyat akan kembali tebal Kebajikannya."

  8. Zi Qin bertanya kepada Zi Gong, "Tiap kali Guru tiba di suatu negara, niscaya mengetahui pemerintahannya. Ini disebabkan karena berusaha mengetahui atau diberi tahu?"

    Zi Gong menjawab, "Guru mendapatkan itu karena sikap Nya yang ramah-tamah, baik hati, hormat, sederhana, dan suka mengalah. Demikianlah Guru mendapatkan pengetahuan itu. Berbeda dengan orang lainkah cara Guru mendapatkannya?"

  9. Nabi bersabda, "Pada saat ayah seseorang masih hidup, periksalah cita-citanya; setelah meninggal dunia, periksalah perbuatannya. Bila selama tiga tahun tidak mengubah Jalan Suci orang tuanya, boleh ia disebut anak berbakti."

  10. You Zi berkata, "Di dalam menjalankan Tata Susila itu, keselarasanlah yang paling utama. Maka Jalan Suci raja-raja purba itu menyatakan, bahwa memang hal itulah terbaik untuk mengatasi perkara kecil maupun besar."

    "Kalau ada hal-hal yang tidak dapat dijalankan, inilah kalau orang hanya menjalankan keselarasan demi keselarasan saja, tanpa didasari Kesusilaan. Sudah barang tentu, ada hal yang tidak dapat dijalankan."

  11. You Zi berkata, "Kalau memegang sikap Dapat Dipercaya itu dilandasi Kebenaran, maka kata-katanya akan dapat ditepati. Kalau sikap Hormat itu dilandasi Tata Susila, niscaya menjauhkan malu dan hina. Kalau dapat dekat kepada orang yang patut, ia akan mendapatkan pembimbing yang boleh dijunjung."

  12. Nabi bersabda, "Seorang Jun Zi, makan tidak mengutamakan kenyangnya; bertempat tinggal tidak mengutamakan enaknya, ia tangkas di dalam tugasnya dan hati-hati di dalam kata-katanya. Bila mendapatkan seorang yang hidup di dalam Jalan Suci, ia menjadikannya teladan meluruskan hati. Demikianlah seorang yang benar-benar suka belajar."

  13. Zi Gong bertanya, "Seorang yang pada saat miskin tidak mau menjilat dan pada saat kaya tidak sombong, bagaimanakah dia?"
    Nabi menjawab, "Itu cukup baik. Tetapi, alangkah baiknya bila pada saat miskin tetap gembira dan pada saat kaya tetap menyukai Kesusilaan."

    Zi Gong berkata, "Di dalam Shi Jing tertulis, 'Laksana dibelah, dikikir; Laksana dipahat, digosok.' Demikiankah yang guru maksudkan?"
    Nabi bersabda, "O, Si; engkaulah orang yang dapat diajak membicarakan Shi Jing; dengan Kubicarakan hal yang satu, kamu mengetahui kelanjutannya."

  14. Nabi bersabda, "Jangan khawatir orang tidak mengenal dirimu, khawatirlah kalau tidak dapat mengenal orang lain."

Lun Yu II