logo

Shi Jing XIV

Sanjak dari Negeri Cao

    1. Sayap Fu You (Ephemera) itu berjubah terang dan gemerlap. Hatiku pedih, pastilah mereka pulang ketempatku!
    2. Sayap Fu You itu menjadi jubah yang beragam penuh hiasan. Hatiku pedih, pastilah mereka pulang istirahat bersamaku!
    3. Fu You berhamburan keluar dari lubangnya, berjubah rami bagai salju. Hatiku pedih, pastilah mereka pulang bermalam di tempatku!
  1. Catatan:

    Negeri Cao adalah sebuah negeri kecil di jazirah Shandong. Sanjak ini bersifat kiasan menentang beberapa golongan di negeri, menempati seenaknya sembarang tempat dan melupakan masalah-masalah yang penting. Ditafsirkan sanjak ini ditujukan kepada pangeran Cao Zhao Gong (660 – 652 s.M) yang malas, hanya menyukai kemewahan dan gemar terhadap hewan-hewan kecil yang tidak berharga.

    1. Itulah para perwira pengawal, mereka membawa tombak dan kapak. Tetapi mereka ini, mengenakan tiga ratus penutup lutut berwarna merah.
    2. Burung undan itu di atas tanggul, tidak membiarkan sayapnya basah! Mereka ini, tidak serasi dengan apa yang dikenakan!
    3. Burung undan itu di atas tanggul, tidak membiarkan paruhnya basah! Mereka ini, tidak tertarik terhadap apa yang menjadi kesukaannya.
    4. Luas dan subur tumbuh tanaman itu, dan di puncak Gunung selatan (Nan Shan) muncul kabut. Lembut dan memukau perempuan itu, tetapi gadis itu menderita kelaparan.
  2. Catatan:

    Sanjak ini bersifat sindiran dan kiasan; meratapi apa yang diperlihatkan oleh perwira istana yang tidak berharga dan menunjukkan kekecewaan pada zaman raja muda Cao Gong Gong (651 – 617 s.M) yang dituduh telah banyak berbuat salah oleh pangeran Jin Wen Gong (636 – 628 s.M) ketika ia memasuki negeri Cao (631 s.M) karena perilaku ketiga ratus perwira yang tidak berguna itu.

    1. Tekukur itu bersarang di pohon besaran (Sang), dan ia beranak tujuh. Orang yang lembut mulia yang Junzi, sungguh esa perilakunya, hatinya seolah melekat dengan apa yang benar.
    2. Tekukur itu bersarang di pohon besaran (Sang), dan seekor anaknya di pohon Mei (plum). Orang yang lembut mulia yang Junzi, sabuknya dari sutera. Sabuknya yang dari sutera, serasi dengan topinya yang dari kulit rusa.
    3. Tekukur itu bersarang di pohon besaran (Sang), dan seekor anaknya di pohon Ji (jujube). Orang yang lembut mulia yang Junzi, tiada yang salah perilakunya. Perilakunya yang tiada salah, meluruskan perilaku keempat penjuru Negara.
    4. Tekukur itu bersarang di pohon besaran (Sang), dan seekor anaknya di pohon Zhen (hazel). Orang yang lembut mulia yang Junzi, meluruskan orang senegeri. Ia boleh lestari berlaksa tahun.
  3. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kiasan; berisi pujian untuk beberapa pangeran, mungkin dari negeri Cao karena perilakunya yang bajik dan luas pengaruhnya walaupun hanya sebuah negeri kecil.

    1. Air dingin muncul dari sumber di bawah, mengaliri semak-semak Bao Lang (rumput ekor serigala) O! aku terbangun dan mengeluh, memikirkan ibukota negeri Zhou.
    2. Air dingin muncul dari sumber di bawah, mengaliri semak-semak Bao Xiao (southernwood) O! aku terbangun dan mengeluh, memikirkan ibukota negeri Zhou
    3. Air dingin muncul dari sumber di bawah, mengaliri semak-semak Bao Shi (rumput untuk meramal) O! aku terbangun dan mengeluh, memikirkan ibukota itu.
    4. Di ladang tumbuh indah jewawut muda, disuburkan oleh hujan yang menggemukkan. Di empat penjuru negeri ada rajanya, pangeran Xun Bo-lah yang berjerih payah.
  4. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kias dan sindiran. Pemerintahan yang salah di negeri Cao menjadikan penulis sanjak ini mengenang ibu kota Cao dan penguasa-penguasa pendahulunya yang membawakan kesejahteraan dan kemakmuran.