Shu Jing LI
Pernyataan Raja Kang
Raja keluar istana dan berdiri di bagian dalam gerbang Yin (gerbang ke-empat istana); Tai Bao (Sang Pelindung Agung) memimpin para raja muda dari wilayah barat memasuki gerbang Ying Men bagian kiri dan pangeran Bi Gong memimpin para raja muda wilayah timur memasuki gerbang Ying Men bagian kanan diikuti barisan kuda yang berwarna kuning kecoklatan, surai serta ekornya merah. Para tamu itu mengangkat tinggi-tinggi bilah dari batu kumala tanda kekuasaannya beserta benda-benda persembahan lainnya dan berkata, “Kami para menteri pembela tahta baginda, memberanikan diri mempersembahkan berbagai hasil wilayah kami. Sambil berkata demikian mereka dua kali menaikkan hormat dengan bai dan menundukkan kepala sampai ke tanah. Raja yang berdasar kebenaran melanjutkan kebajikan pendahulunya membalas hormat dengan bai.
Sang pelindung agung (Tai Bao) dan pangeran Rui Bo bersama dengan yang lain maju dan saling memberi hormat dengan Iep/Yi (mengangkat tangan sampai ke dahi) dan selanjutnya mereka bersama-sama dua kali memberi hormat dengan bai dan menundukkan kepala sampai ke tanah sambil berkata, “O, Baginda putera Tian, dengan penuh hormat kami memberanikan diri menyampaikan laporan ini. Huang Tian, Tuhan Yang Maha Esa Maha Kuasa telah mengalihkan firmannya dari negeri Yin yang besar itu kepada baginda Wen dan Wu dinasti Zhou kita, adalah untuk dibawa dan diwujudkan dalam pemerintahan yang baik di wilayah barat ini.
“Baginda yang baru naik tahta akan menerima anugerah atau hukuman (Tian) tepat sesuai karya yang ditegakkan dan sepenuhnya menjadi tumpuan untuk mendapatkan kesentosaan bagi pewaris yang hidup kemudian. Kini sungguh-sungguh penuh hormatlah baginda; perhatikanlah angkatan perangmu agar benar-benar teratur baik, dan jangan sampai merusakkan makna firman yang diterima nenek moyang kita.”
Demikianlah raja berkata : ----- Kamu para kepala pemerintahan berbagai negeri yang berperingkat Hou, Dian, Nan dan Wei. Aku, Zhao yang seorang diri ini, memberikan pernyataan untuk menanggapi saran-saranmu.
“Para penguasa purba itu, Baginda Wen dan Wu sungguh besar perilakunya yang adil dan membawakan kesejahteraan. Mereka tidak menanggung cacat-cacat; mereka sungguh-sungguh beres dan dapat dipercaya dalam menyelenggarakan pemerintahan sehingga cahayanya menerangi bawah langit ini. Mereka mempunyai perwira-perwira yang berani bagai beruang-beruang dan menteri-menteri yang tidak mendua hati, yang membantunya melindungi dan mengatur rumah tangga kerajaan. Demikianlah mereka menerima firman sejati dari Shang Di, Tuhan Khalik Semesta Alam Yang Maha Tinggi; dan Huang Tian berkenan akan jalan suci yang ditempuhnya dan dikaruniakan empat penjuru wiayah ini.
“Berlandas firman itulah dibangun kota dan benteng pelindungnya yang diwariskan kepada kita yang hidup kemudian. Kini, para paman-pamanku, kuharap perhatikanlah bersama-sama bersuri tauladan kepada para pangeran dan para menteri yang telah mendahulu itu, bagaimana mereka mengabdi kepada baginda yang telah mendahulu itu. Sekalipun dirimu jauh di luar, hendaklah hatimu jangan tidak di istana rajamu. Hayatilah akan keprihatinanku dan bertindaklah sesuai dengan itu, dengan demikian aku yang anak kecil ini tidak akan menanggung malu.”
Setelah para pangeran mendengar akan amanat ini, mereka saling memberi hormat dengan Yi (mengangkat tangan sampai ke dahi) dan bergegas keluar. Raja lalu membuka topinya dan kembali mengenakan pakaian berkabung.