Shu Jing XL
Pernyataan Pangeran Shao
Pada bulan ke-dua hari Iet Bi (Yi Wei), enam hari setelah bulan purnama; pagi hari raja melakukan perjalanan dari negeri Zhou datang ke kota Feng
Selanjutnya pelindung agung (Thai Poo / Tai Bao) berangkat lebih dahulu sebelum pangeran Shao (Shao Gong) untuk memeriksa tempat itu dan pada bulan ketiga hari Bau Sien (Wu Shen), tiga hari setelah bulan baru mulai tampak pada hari Pia Ngo (Bing Wu), Tai Bao datang pagi-pagi hari di kota Luo. Ia melakukan pengkajian atas tempat-tempat itu dan mendapat petunjuk baik dari hasil pengkajian, untuk menetapkan rencana-rencananya.
Pada hari Ke Sut (Geng Xu), tiga hari kemudian, Tai Bao memimpin rakyat dinasti Yin mempersiapkan segala sesuatunya di bagian utara sungai Luo; pekerjaan ini selesai pada hari Kak In (Jia Yin), lima hari kemudian.
Pada hari berikutnya hari Iet Bau (Yi Mao), Pangeran Zhou pagi-pagi tiba di kota Luo dan dengan seksama melakukan penelitian perencanaan untuk kota baru itu.
Pada hari Ting si (Ding Si), tiga hari kemudian dilakukan upacara sembahyang (kepada Tian Yang Maha Esa) di Kau (Jiao) dengan dua ekor lembu sebagai hewan korban; dan hari berikutnya hari Bao Ngo (Mao Wu) di hadapan altar Sia/She (untuk menghormati malaikat bumi) di kota baru itu dilakukan upacara sembahyang dengan hewan korban seekor lembu, seekor kambing dan seekor babi.
Tujuh hari kemudian, hari Kak Cu (Jia Zi), pagi hari pangeran Zhou Gong, dari buku yang ditulisnya dibacakan amanat kepada rakyat dinasti Yin, dan kepada para pangeran negeri-negeri yang berperingkat Hou, Dian dan Nan.
Setelah rakyat dinasti Yin menerima amanat itu rakyat dinasti Yin dengan penuh semangat melakukan pekerjaannya.
Tai Bao (Sang Pelindung Agung) lalu berjalan keluar bersama para pangeran/pemimpin dari berbagai negeri untuk membawa barang persembahannya; dan ketika ia berjalan masuk kembali menyerahkan berbagai persembahan itu kepada pangeran Zhou (Zhou Gong) sambil berkata, “Dengan tangan melakukan Bai dan menundukkan kepala sampai ke tanah, kami persembahkan semua ini kehadapan raja lewat pangeran. Pernyataan perintah bagi rakyat dinasti Yin perlu pangeran sendiri yang menyampaikan untuk mengelola segenap perkara itu.”
“Wu hu! HUANG Tian SANG DI Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Kuasa Khalik Semesta Alam Yang Maha Tinggi telah mengalihkan firmanNya beserta seluruh dinasti Yin yang besar ini kepada putera sulungnya. Sungguh raja kita telah menerima firman yang tidak terbatas membawakan kebahagiaan dan menunjukkan maha tidak terbatas welas asihNya. Wuhu! Betapa boleh tidak penuh hormat.
“Ketika Tian Yang Maha Esa menghancurkan dan mengakhiri firman yang dikaruniakan kepada negeri yin yang besar itu; banyaklah raja-raja pendahulu dinasti Yin yang bijaksana di langit/di sisi Tian. Tetapi raja yang menjadi pewaris terakhir beserta rakyatnya, sejak ia tampuk mengemban firman dan selanjutnya sampai tiba saat akhir menjadikan para bijaksana menyembunyikan diri, dan orang-orang yang jahat berada di istana; rakyat yang menderita karena itu; dengan membawa isteri dan anak-anaknya menaikkan berbagai kepedihannya kepada Tian. Mereka bahkan melarikan diri, tetapi ditangkap kembali. Wu hu! Tian senantiasa berbelas kasihan kepada rakyat di empat penjuru, maka dikaruniakan FirmanNya bagi orang yang mau berjerih payah. Karena itu wajiblah raja tekun sungguh-sungguh hormat akan kebajikan.
“Periksalah orang-orang kuno yang menjadi pendahulu dinasti Xia itu, Tian telah berkenan membimbingnya dan melindungi anak cucunya yang mengikuti suri tauladannya. Ia (Yu Agung) demikian mengenal dan patuh tunduk kepada Tian, tetapi di dalam proses perjalanan waktu, kini firman yang dikaruniakan itu telah tercampakkan. Kini demikian pula kalau diperiksa tentang dinasti Yin, Tian telah memberikan bimbingan (kepada pendirinya) sehingga dapat melakukan koreksi dan terlindung (anak cucunya). Ia (Cheng Tang) juga demikian mengenal Tian dan patuh tunduk kepadanya; tetapi kini firman yang dikaruniakan itu juga sudah tercampakkan.
“Kini, raja kita yang telah naik tahta di usianya yang demikian muda: ----- hendaknya janganlah melecehkan orang yang telah lanjut usia dan berpengalaman, dengan demikian dapat dikatakan telah bersedia menghormati/belajar kepada kebajikan orang-orang kuno kita itu. Dan lebih lanjut dikatakan, mereka telah memiliki kemampuan mematangkan rencananya bersumber dari Tian.
“Wu hu! Biarpun raja masih muda tetapi ia telah menjadi putera sulung (Yuan Zi). Hendaklah ia mampu membangun keharmonisan besar dengan rakyat jelata sehingga menjadi berkah bagi masa kini. Janganlah raja berani lalai di belakang, melainkan wajib senantiasa memperhatikan dan takut akan hal-hal yang membahayakan rakyat.
“Hendaklah raja datang sebagai wakil Shang Di Tuhan Khalik Semesta Alam Yang Maha Tinggi dan menangani sendiri tugas-tugas pemerintahan di tengah bumi ini. Dan (Zhou Gong) bersabda, ‘ Kini kota besar ini telah dibangun, mulai sekarang dan selanjutnya hendaknya senantiasa mampu dibangun selaras kehendak Huang Tian. Tuhan Yang Maha Esa Yang Maha Kuasa, dari sekarang dan selanjutnya dengan penuh hormat dilaksanakan sembahyang bagi (para rokh) yang di atas maupun yang di bawah; dari kini dan selanjutnya senantiasa dapat diselenggarakan pemerintahan yang tengah tepat.’ Dengan demikian raja dapat menggenapkan/menyempurnakan firman dan pemerintahan bagi rakyat yang kini diselenggarakan boleh membawakan kesejahteraan.
“Pertama-tama dengan pengaruhnya hendaknya raja mengelola berbagai urusan sesuai dinasti Yin dan selanjutnya jalinkan semuanya dengan cara pengelolaan berbagai urusan menurut dinasti Zhou, dengan demikian dibatasi di dalam watak sejatinya dan dari hari ke hari akan mendapat kemajuan.
“Raja hendaknya penuh hormat di dalam membangun kedudukannya, tidak boleh tidak sungguh-sungguh hormat akan kebajikan.
“Kita tidak boleh tidak melihat kepada yang memiliki dinasti Xia dan tidak boleh tidak melihat kepada yang memiliki dinasti Yin. Kita tidak boleh berprasangka tahu dan berkata, ‘Dinasti Xia telah menikmati karunia firman Tian bertahun-tahun,’ kita juga jangan berprasangka tahu dan berkata, “Dinasti itu tidak dapat senantiasa lestari.” Kenyataannya tidak lain karena tidak lagi sungguh-sungguh dihormati kebajikan, sehingga pagi-pagi gugurlah firman itu. Janganlah kita berprasangka tahu dan berkata, ‘Dinasti Yin telah menikmati karunia Firman Tian bertahun-tahun,’ dan jangan pula berprasangka tahu dan berkata, ‘Dinasti itu tidak dapat senantiasa lestari, ‘ Kenyataannya tidak lain karena tidak lagi sungguh-sungguh dihormati kebajikan, sehingga pagi-pagi gugurlah firman itu.
“Kini raja telah mewarisi dan menerima firman itu, ----- kukira firman itu sama dengan yang telah diterima kedua dinasti negara itu. Pewaris hendaknya berupaya mampu mengerjakan karya mulia (para raja-raja bijak kedua dinasti) itu. Terutama di dalam mengawali tugas-tugas raja.
“Wu hu! Laksana kelahiran seorang putera, tiada yang tidak bergantung pada saat permulaan hidupnya, lewat itulah dirinya mendapatkan firman yang memantapkan kebijaksanaan. Kini kiranya Tian telah berkenan mengaruniakan firman kebijaksanaan (untuk raja kita); firman itu menunjukkan karunia atau malang; firman itu kiranya berlaku bertahun-tahun: ----- kini kita hanya perlu tahu bagaimana tugas-tugas permulaan itu dilakukan.
“Menempati ibukota baru hendaklah raja sungguh-sungguh hormat menjunjung kebajikan, bila raja sungguh-sungguh mengamalkan kebajikan maka boleh berdoa kepada Tian untuk lestari mengemban firman.
“Sebagai seorang raja, janganlah karena rakyat jelata (yang dulu pernah) melakukan pelanggaran terhadap hukum, lalu dengan kekerasan menjatuhkan hukuman mati. Bila diatur dengan kelembutan, rakyat akan berupaya memiliki karya mulia.
“Yang berkedudukan sebagai raja wajib pula menjadi yang pertama di dalam kebajikan. Dengan demikian rakyat kecil di seluruh bawah langit ini akan bersuri tauladan kepadanya dalam mematuhi hukum, dan raja itupun akan kian dimuliakan.
“Bila yang di atas dan yang di bawah tekun berkerja dipenuhi semangat kasih sayang dan berkata, ‘Kita telah menerima firman Tian, semoga memiliki kebesaran dan berlangsung bertahun-tahun seperti dinasti Xia, ----- tidak jatuh tercampakkan setelah berlangsung bertahun-tahun seperti dinasti Yin.’ Semoga raja lewat rakyat kecil boleh menerima firman Tian yang lestari.”
(Pangeran Shao) menghormat dengan Bai (Menaikkan genggaman tangan) dan menundukkan kepala sampai tanah dan berkata, “Saya yang hanya seorang menteri kecil ini, kalau berani memperkirakan tentang bagaimana raja dengan rakyat (mantan) musuh beserta beratus pemimpinnya dan dengan rakyat negeri-negeri sahabat, bagaimana melindungi dan menerima kebajikan yang bercahaya, menjadi firman yang menggentarkan untuk raja, ialah karena raja belum menggenapi firman sehingga raja boleh mendapatkan kemuliaan. Saya bukanlah berani berajin-rajin, tetapi hanya karena dengan penuh hormat bermaksud mempersembahkan semuanya itu; untuk membantu raja boleh menaikkan doa kepada Tian agar mendapatkan firman yang lestari.”