Seorang Jun Zi berbuat sesuai dengan kedudukannya, ia tidak ingin berbuat luar dari padanya.

Di kala kaya dan mulia, ia berbuat sebagai layaknya seorang kaya dan mulia; di kala miskin dan berkedudukan rendah, ia berbuat sebagai layaknya seorang miskin dan berkedudukan rendah; di kala berdiam di antara suku Yi dan Di, ia berbuat sebagai layaknya seorang suku Yi dan Di; di kala ia sedih dan menghadapi kesukaran, ia berbuat sebagai layaknya seorang yang sedih dan berkesukaran. Maka seorang Jun Zi di dalam keadaan bagaimanapun selalu berhasil menjaga dirinya. 

Di kala berkedudukan tinggi ia tidak meremehkan bawahannya dan di dalam kedudukan rendah ia tidak bersikap penjilat kepada atasannya; ia hanya meluruskan diri dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain. Demikianlah maka ia tidak mempunyai rasa sesal. Ke atas ia tidak menyesali Tian dan di bawah tidak menyalahkan sesamanya.

Maka seorang Jun Zi itu selalu damai tenteram meneriman Firman, sebaliknya seorang Xiao Ren melakukan perbuatan sesat untuk memuaskan nafsunya.

Nabi bersabda, "Hal memanah itu seperti sikap seorang Jun Zi. Bila memanahnya meleset dari bulan-bulanannya, si pemanah berbalik mencari sebab-sebab kegagalannya di dalam diri sendiri."