Li Jing XIV
Ming Tang Wei
Dahulu, pangeran Zhou Gong menerima para Zhuhou (rajamuda) di beberapa tempat di istana Ming Tang (ruang gemilang). Tianzi berdiri dengan punggungnya dilatarbelakangi tirai bersulam kapak dengan wajah menghadap ke selatan.
Tiga pangeran yang berperingkat Gong ada di depan tangga tengah dengan wajah menghadap ke utara, agak condong ke timur, sebagai tempatnya yang terhormat. Kedudukan para Zhuhou ada di timur tangga timur dengan wajah menghadap ke barat agak ke utara sebagai tempatnya yang terhormat. Para pangeran yang berperingkat Bo, kedudukannya ada di barat tangga barat dengan wajah menghadap ke timur agak ke utara sebagai tempatnya yang terhormat. Para pangeran yang berperingkat Zi, kedudukannya di timur pintu gerbang, dengan wajah menghadap ke utara agak ke timur sebagai tempatnya yang terhormat. Para pangeran yang berperingkat Nan, kedudukannya di barat pintu gerbang dengan wajah menghadap ke utara agak ke timur, sebagai tempatnya yang terhormat.
Para kepala Sembilan Suku Yi, tempatnya di luar pintu gerbang, dengan wajah menghadap kebarat agak ke utara sebagai tempat terhormat; para kepala delapan suku Man, tempatnya di luar pintu gerbang selatan, dengan wajah menghadap ke utara agak ke timur sebagai tempat terhormat; para kepala enam suku Rong, tempatnya di luar pintu gerbang barat, dengan wajah menghadap ke timur agak ke selatan sebagai tempat terhormat; para kepala suku Di, tempatnya di luar pintu gerbang utara, dengan wajah menghadap ke selatan agak ke timur sebagai tempat terhormat.
Para kepala Sembilan suku Cai, tempatnya di gerbang Ying, dengan wajah menghadap ke utara agak ke timur sebagai tempat terhormat; para kepala empat suku Sai, datang juga, sekali dalam masa kekuasaannya. Inilah tempat-tempat bagi para pangeran di istana Ming Tang saat menghadap pangeran Zhou Gong.
Istana Ming Tang disebut demikian karena ada disana, peringkat para pangeran jelas tinggi rendahnya.
Dahulu, ketika raja Zhou (Tiu) dari dinasti Yin menjadikan seluruh bawah langit ini kacau, ia membuat irisan daging kering rajamuda Gui Hou untuk menjamu para rajamuda. Karena peristiwa itulah pangeran Zhou Gong membantu raja Wu menyerang raja Zhou (Tiu). Setelah raja Wu mangkat, raja Cheng Wang (putera raja Wu) masih muda dan lemah, pangeran Zhou Gong mengambil alih kedudukan Tianzi mengatur bawah langit ini. Selama enam tahun, para rajamuda diterima menghadap di istana Ming Tang; disusun tata upacara, dibuat peralatan musik, dikeluarkan peraturan tentang ukuran berat dan panjang yang resmi, dan isi bawah langit ini benar-benar tunduk.
Pada tahun ke tujuh, ia meletakkan jabatan dan menyerahkannya kepada raja Cheng Wang. Dan raja, dengan pertimbangan besarnya jerih payah pangeran Zhou Gong mengatur bawah langit ini, mengangkat Zhou Gong dengan mengaruniakan wilayah Qufu (ibukota negeri Lu), yang tujuh ratus li persegi, disertai seribu kereta perang. Raja juga mengamanatkan kepada para rajamuda negeri Lu, turun temurun wajib melakukan sembahyang kepada pangeran Zhou Gong, dengan upacara dan musik yang semestinya hanya untuk Tianzi.
Oleh karena itu, para penguasa negeri Lu, pada bulan pertama musim semi (Ming Chun), dengan mengendarai kereta agung, mengibarkan panji yang digantungkan pada tangkai yang menyerupai busur. Panji itu mempunyai duabelas garis, bergambar matahari dan bulan untuk melakukan sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Kuasa (Di) di altar Jiao ibukotanya, dikaitkan dengan Hou Ji sebagai nenek moyangnya, yang ikut diberi sajian; --- semuanya sesuai dengan upacara yang dilakukan oleh Tianzi.
Pada bulan akhir musim panas (Ji Xia), bulan enam, dilakukan upacara sembahyang besar (Di) kepada pangeran Zhou Gong di Da Miao dan diberi korban seekor lembu jantan putih. Cawan anggur yang digunakan, bergambar hewan korban lembu jantan, gajah, gunung dan awan; anggur manis ditempatkan di salah satu cawan dengan lapisan emas bergambar mata. Untuk bercuci tangan, digunakan bejana dari batu Yu, dengan pegangan yang dibuat dari Da Gui (tongkat tanda peringkat yang besar panjang). Pinggan untuk persembahan ditempatkan pada kuda-kuda dari kayu, dihiasi dengan batu kumala yang diukir. Bejana untuk pemeran mendiang juga dari batu kumala yang diukir dengan cara yang sama; juga digunakan cawan biasa yang dibuat dari tanduk, dihiasi dengan batu kumala berbentuk bulat; dan kuda-kuda untuk sajian berupa daging, digunakan kuda-kuda yang berkaki empat dan palang pengikat.
(Para penyanyi) naik ke panggung dan menyanyikan lagu Qing Miao, di bawah panggung, dipentaskan tarian Xiang yang diiringi alat musik tiup. Dengan tombak merah dan kapak yang dihiasi batu kumala, dan mengenakan topi yang diberi untaian-untaian, dipentaskan tarian yang diiringi musik Da Wu; dengan mengenakan topi dari kulit dan pakaian bawah putih polos besar diikatkan pada pinggang, serta pakaian atas dari sutera, dipentaskan tarian Da Xia, juga dipentaskan musik Mei atau musik suku Yi Timur dan Ren, musik suku Man di selatan. Dipentaskan musik dari suku Yi dan Man di Da Miao, untuk menunjukkan keagungan negeri Lu di bawah langit ini.
Penguasa dengan mengenakan jubah bergambar naga dan topi beruntai berdiri di tangga timur; istrinya, dengan mengenakan hiasan kepala dan jubah bersulam, berdiri di dalam kamarnya. Sang penguasa dengan bahu terbuka, menerima cawan sajian. Para menteri dan pembesar membantu penguasa itu. Para istrinya membantu istri penguasa itu. Masing-masing berbagi tugas yang cocok untuk mereka. Seluruh petugas beratus jawatan yang melalaikan tugasnya mendapatkan hukuman besar. Demikianlah semua di bawah langit ini benar-benar tunduk (kepada kebijakan pangeran Zhou Gong).
(Di negeri Lu) juga diselenggarakan upacara sembahyang Yue pada musim panas, Chang pada musim rontok, Zheng pada musim dingin (di kuil leluhur); dengan diselenggarakan sembahyang Cia atau She (di altar Malaikat Bumi dan Gandum) pada musim semi dan acara berburu pada musim rontok sampai upacara sembahyang besar syukuran pada akhir tahun (DA Zha): --- semuanya itu adalah upacara sembahyang yang menjadi acara seorang Tianzi.
Da Miao (di negeri Lu) sejajar dengan istana Ming Tang seorang Tianzi; Gerbang Ku (negeri Lu) sejajar dengan gerbang Gao seorang Tianzi; dan gerbang Zhi (negeri Lu) sejajar dengan gerbang Ying seorang Tianzi.
Diguncangkan Tianzi untuk mengumumkan peraturan pemerintahan.
Pada pilar utamanya diukir gunung-gunungan dan diukir gambar ganggang, pada pilar kecil di atas balok istana. Loteng ke dua dan balok besar dibangun di bawah pinggiran atap; pilar yang dipoles dan jendela-jendela saling berhadapan; ditempatkan kuda-kuda dari tanah untuk menempatkan cawan-cawan setelah dipakai. Kuda-kuda yang berkaki tinggi untuk menempatkan papan batu kumala, dipamerkan di atasnya; juga dipasang tabir yang diukir: --- semuanya ini seperti hiasan pada miao seorang Tianzi.
(Pangeran negeri Lu) memiliki kereta menyerupai milik (shun) dari kaum Yu, yang dihiasi lonceng-lonceng; seperti yang dimiliki raja dinasti Xia, yang bagian depannya diukir ; kereta besar dari kayu) seperti yang dimiliki raja dinasti Zhou.
(Pangeran negeri Lu) mempunyai panji seperti yang dimiliki Yu Shun, ekor hewan Yak seperti yang dimiliki penguasa dinasti Xia; bendera besar berwarna putih seperti yang dimiliki dinasti Yin; dan bendera besar merah seperti yang dimiliki dinasti Zhou.
(Pangeran negeri Lu) mempunyai kuda-kuda putih yang bersurai hitam seperti dinasti Xia; kuda-kuda putih yang berkepala hitam seperti yang dimiliki penguasa dinasti Yin; dan kuda-kuda kuning (kecoklatan) bersurai merah seperti yang dimiliki orang-orang dinasti Zhou.
Raja-raja dinasti Xia menyukai hewan korban berwarna hitam; Dinasti Yin menyukai hewan korban berupa lembu jantan putih; dan dinasti Zhou menyukai hewan korban yang berwarna merah dan kuat.
Untuk poci anggur, mereka menggunakan poci dari tanah liat, seperti pada zaman Yu Shun, poci dinasti Xia yang bergambar awan dan gunung; poci tanah tidak berkaki seperti pada zaman dinasti Yin; dan poci dinasti Zhou yang bergambar hewan korban berupa lembu jantan dan gajah.
Untuk piala anggur, mereka mempunyai piala Zhan (yang dibuat atau dihiasi dengan batu Yu) dinasti Xia; piala Jia dinasti Yin; dan Jue dinasti Zhou.
Untuk upacara penuangan anggur, mereka mempunyai poci dinasti Xia yang pegangan tutupnya berbentuk ayam jantan; poci Jia dinasti Yin; dan poci dinasti Zhou yang berlapis emas bergambar mata.
Untuk irusnya, mereka memiliki irus dinasti Xia yang ujungnya berkepala naga (Long Jue); irus dinasti Yin yang hampir semuanya diberi ukiran; dan irus dinasti Zhou yang pegangannya seperti anyaman gelagah (Bo Jue).
(Mereka juga mempunyai alat musik berupa) tambur dari tanah, dibunyikan dengan tongkat yang diberi gumpalan tanah dan diiringi dengan seruling dari buluh, --- menjadi musik Yi Qi (diperkirakan nama gelar raja Shen Nong); ikatan jerami yang menyerupai bantal yang dipukul-pukul, batu suara dari kumala; alat musik yang digesek; kecapi besar (Da Qin) dan siter besar (Da Se); kecapi sedang (Zhong Qin) dan siter kecil (Xiao Se); --- itulah alat musik keempat dinasti.
Miao rajamuda negeri Lu lestari dari generasi ke generasi, seperti Miao raja Wen dan Miao raja Wu.
Untuk gudang beras (untuk upacara sembahyang), mereka mempunyai Xiang (Sekolah) yang dimiliki kaum You Yu (Shun); mempunyai Xu (sekolah) yang ada pada zaman dinasti Xia; untuk menghormati orang-orang yang buta (para guru musik), mereka mempunyai Xue (sekolah atau akademi) seperti zaman dinasti Yin; dan Xue zaman dinasti Zhou yang berbentuk istana yang mempunyai kolam air yang berbentuk setengah lingkaran.
Mereka juga mempunyai Chong Ding dan Guang Ding (bejana berkaki tiga untuk keperluan upacara sembahyang dari negeri Chong dan Guan); batu kumala besar yang berbentuk setengah bola; dan batok kura-kura dari negeri Fengfu: --- semuanya itu alat-alat yang hanya dimiliki oleh Tianzi. Mereka juga mempunyai tombak dari negeri Yue beserta busur raksasanya, --- itu juga peralatan militer yang hanya untuk Tianzi.
Mereka mempunyai tambur dari dinasti Xia berkaki empat; tambur dinasti Yin yang berkaki tunggal, tambur dinasti Zhou yang bergantung pada tali; genta penyelaras bunyi dari Chui (ket hal 355); Qing (batu suara untuk membedakan nada) dari Shu (Wu Gong); dan Sheng Huang (alat musik tiup) dari zaman Nu Wa.
Mereka mempunyai kuda-kuda untuk alat musik dari dinasti Xia yang tiang dan papan depannya berukir naga. Kuda-kuda untuk alat musik dari dinasti Yin yang papan depannya bergigi panjang, dan kuda-kuda untuk alat musik dari dinasti zhou yang sekelilingnya dihiasi batu kumala dan bulu-bulu.
Mereka mempunyai dua buah Dui (wadah untuk biji-biji sajian) dari zaman kaum You Yu atau Shun; empat buah Lian (wadah untuk biji-bijian sajian sembahyang) dari zaman dinasti Xia; enam buah Hu dari dinasti Yin; delapan Gui dari dinasti Zhou.
Mereka mempunyai Zu (kuda-kuda) untuk daging hewan korban) yang dinamai Guan dari zaman kaum You Yu; Que dari zaman dinasti Xia; Qi dari dinasti Yin; dan Fang yang menyerupai ruangan dari zaman dinasti Zhou.
Untuk membantu meninggikan cawan-cawan sajian sembahyang, digunakan kuda-kuda dari dinasti Xia dari kayu yang tanpa dihias, dari dinasti Yin yang dihiasi batu kumala, dan dari dinasti Zhou yang diberi ukiran gambar bulu-bulu.
Mereka mengenakan penutup lutut dari kulit yang polos dari zaman kaum You Yu; dari dinasti Xia yang bergambar gunung-gunung; dari dinasti Yin yang bergambar nyala api; dan dari dinasti Zhou yang bergambar naga.
Mereka mempersembahkan sajian sembahyang berupa kepala hewan korban seperti zaman kaum You Yu; mempersembahkan jantung seperti zaman dinasti Xia; mempersembahkan hati seperti zaman dinasti Yin; dan mempersembahkan paru-paru seperti zaman dinasti Zhou.
Mereka menggunakan air jernih seperti yang dimuliakan dinasti Xia, menggunakan anggur yang belum diperam seperti yang dimuliakan dinasti Yin; dan menggunakan anggur yang telah jadi seperti yang dimuliakan dinasti Zhou.
Mereka menggunakan nama-nama ke 50 jawatan seperti pada zaman kaum You Yu; seratus jawatan seperti pada zaman dinasti Xia; 200 jawatan seperti pada zaman dinasti Yin; 300 jawatan seperti pada zaman dinasti Zhou.
Dalam upacara pemakaman, mereka menggunakan hiasan dari bulu-bulu seperti pada zaman kaum You Yu; membungkus tiang bendera dengan sutera putih seperti pada zaman dinasti Xia; (bendera) yang pinggiranya bergigi seperti dinasti Yin; dan menggunakan potongan-potongan bulat batu kumala dan bulu-bulu untuk hiasannya.
Jadi negeri lu menggunakan jubah, bejana, dan petugas-petugas dari keempat dinasti semuanya, dan karenanya, negeri Lu dianggap menyelenggarakan seluruh upaara kerajaan. Sudah lama semuanya itu berlangsung tersebar keseluruh bawah langit. Para penguasa dan menteri-menterinya tidak pernah saling membunuh. Upacaranya, musiknya, hukumannya, undang-undangnya, tata pemerintahannya, perilaku dan adat istiadatnya, tidak pernah berubah. Bawah langit ini menganggapnya sebagai Negara yang membawakan jalan suci (dao); maka seluruh bawah langit (Tian Xia) ini dalam hal upacara dan musik bersandar kepadanya.