Shi Jing XVI
Lu Ming
Catatan:
Kidung ini bersifat allusive (kiasan). Sebuah kidung pesta dinyanyikan seorang biduan untuk menghibur menteri raja dan tamu dari berbagai negeri. Di dalam kidung itu hanya disebut sebagai tamu bukan menteri atau pejabat.
Catatan:
Kidung ini bersifat menceritakan dan berkias. Lantunan kidung seorang pejabat dalam perjalanan pulang, mengungkapkan jalinan antara rasa setia dan rasa berbakti.
Catatan:
Kidung ini bersifat kias dan menceritakan. Sebuah kidung yang memberitakan secara tertulis untuk keberangkatan seorang utusan, memujinya dan mendorongnya sebagai petunjuk melaksanakan tugas. Kidung inipun dikatakan seperti kidung-kidung sebelumnya berasal dari zaman raja Wen.
Catatan:
Sanjak ini bersifat kiasan dan menceritakan. Menunjukkan betapa jalinan yang wajib diutamakan ialah antara kakak dan adik yang harus ada rasa kasih. Pangeran Zhou Gong merasa sangat sedih akan jalinannya dengan Guan dan Cai yang tidak rukun.
Catatan:
Sanjak ini bersifat kiasan. Sebuah sanjak pesta, lagu ini untuk menyenangkan kawan; dimaksudkan untuk menunjukkan betapa berharga persaudaraan dan dihayati sebagai kewajiban.
Catatan:
Sanjak ini bersifat menceritakan. Doa pemberkatan untuk yang tekun melakukan penghormatan kepada leluhurnya sampai lima generasi dengan pujian Tuhan senantiasa memberkati dengan semuanya berlimpah.
Catatan:
Sanjak ini bersifat kiasan dan menceritakan. Berkait dengan pasukan penjaga tapal batas di bagian utara yang sering mendapat gangguan orang-orang Xian Yun (orang di Utara) yang tiap tahun senantiasa mengganggu keamanan. Ini terjadi pada zaman raja Wen saat membangun dinasti Zhou. Pangeran Zhou Gong (putra keempat raja Wen senantiasa mendapat tugas keamanan di sana. Kejadian ini terjadi pada akhir zaman dinasti Shang.
Catatan:
Sanjak ini bersifat menceritakan; menyambit pasukan yang dipimpin oleh Nan Zhong pulang dari perjalanan menundukkan orang Xian Yun.
Catatan:
Sanjak ini bersifat menceritakan. Sebuah sanjak yang memberi pujian tiba kembalinya pasukan dari perjalanan menghadapi orang-orang Xian Yun. Pujian diberikan tentang betapa cemas dan rindu para istri mereka menanti pulang. Sanjak ini mungkin diucapkan oleh salah seorang istri pasukan itu.
Catatan:
Ini adalah satu di antara enam sanjak yang telah hilang. Menurut Zhu Xi, itu hanya nama nada yang dimainkan pada alat musik dan tidak pernah dikidungkan (instrumental)