logo

Shu Jing IX

Pangeran Yin Menghukum

  1. Ketika baginda Tiong Khong (Zhong Kang) memulai tampuk pemerintahan atas empat penjuru lautan ini, Pangeran Ien Ho (Yin Hou) diberi kuasa atas enam angkatan perang kerajaan (Liok Su/Liu Shi). Ketika itu pangeran Hi (Xi) dan Hoo (He) telah mengalpakan tugas kewajiban yang dijabatnya, dan tenggelam di dalam anggur di kota pribadinya; dan pangeran Yin Hou menerima perintah raja untuk pergi menghukumnya.

    Ia (Pangeran Yin Hou) memberi perintah kepada bala tentaranya dengan berkata, “Hai kamu seluruh pasukanku, ada nasihat dan bimbingan para Nabi yang menjelaskan bagaimana membangun kekuatan untuk membawakan kemantapan dan perlindungan bagi negara: ------ ‘Para raja yang telah mendahului itu dengan hati-hati menaruh perhatian terhadap peringatan Tian YME dan para menteri-menterinya hati-hati meneliti berbagai peraturan yang telah ditetapkan. Beratus pejabat negara benar-benar berupaya membina bagaimana melaksanakan tugas membantu pemerintahan dan para penguasa benar-benar memiliki kecerahan batin.’

    “Tiap tahun pada permulaan musim semi , para utusan yang membawa Boktok/Muduo (Genta logam yang berlidah kayu) berkeliling sepanjang jalan dan berseru, ‘Para pejabat kamu wajib mampu langsung mempersiapkan petunjuk-petunjukmu. Kamu para pekerja hendaklah segera menyiapkan peralatan untuk pekerjaan-pekerjaan. Kecamlah hal-hal yang tidak benar. Bila ada di antaramu tidak menghormati/tidak patuh dan melalaikan, negara mempunyai hukuman yang telah ditetapkan!’

    “Kini ada kepala orang-orang marga Xi dan He; mereka telah mencampakkan kebajikan, mereka telah menenggelamkan dan mengacaukan diri dengan anggur, mereka telah merusak tugas kepejabatannya dan meninggalkan kedudukannya. Merekalah yang pertama mengacaukan peraturan Tuhan YME dan jauh daripada yang semestinya. Pada hari pertama bulan akhir musim rontok, matahari dan rembulan tidak harmonis bertemu di Hong (Fang). Para pemusik (buta) menabuh riuh tamburnya; para pegawai rendah dan rakyat jelata berlarian kalang kabut. Meski demikian kepala marga Xi dan He seolah-olah pemeran mayat di tempat jawatannya. Tidak mendengarkan sesuatu dan tidak mengetahui sesuatu; maka kebodohan dan ketakhayulan marak dan mereka jauh dari tugas meneliti peta-peta yang nampak di langit dan membawa mereka jatuh melakukan pelanggaran yang dikenai hukuman mati oleh hukum raja-raja yang telah mendahulu. Di dalam hukum pemerintahan tersurat, ‘Bila mereka mendahului waktu, biarlah mereka dihukum mati tanpa ampun; bila mereka terlambat waktu, biarlah mereka dihukum mati tanpa ampun.’

    “Kini aku bersama kamu semua diperkenan menerima mandat melaksanakan hukuman Tian; satukanlah kekuatanmu para perwira, semuanya demi kedaulatan kerajaan. Pinjamkanlah bantuanmu, kuharapkan kamu, memuliakan kewibawaan Firman yang diemban putera Tian (Kaisar).

    “Bila api berkobar di puncak gunung Khun (Kun), batu kumala dan batu biasa menyala bersama, tetapi bila seorang pembantu Tian melampaui batas dalam upaya melaksanakan kebajikan, akibatnya akan lebih mengerikan/ganas dari nyalanya api. Aku hanya menghancurkan para pemimpin penjahat dan tidak menghukum pengikutnya yang dipaksa, sementara mereka telah lama ternoda karena perilakunya yang kotor, wajib diberi kesempatan untuk bersama memperbarui diri.”

    “Wu hu! Bila sikap tegas melebihi rasa cinta maka segala sesuatu akan berhasil dibereskan. Bila rasa cinta melebihi sikap tegas tidak ada kebaikan dapat dicapai. Kamu semua para perwiraku, paculah dirimu dan hati-hatilah.”