logo

Shi Jing XXIX

Lagu Puja Dinasti Zhou Min Yu Xiao Zi

    1. Sayang, aku hanya seorang anak kecil, dibebani Negara yang tidak mantap! Terkucil aku dalam keresahan. Aduhai, kakekku yang agung, seluruh hidupmu penuh bakti.
    2. Kubayangkan dikau kakekku yang agung, naik – turun di balairung. Aku hanya seorang anak kecil, siang – malam wajib penuh hormat.
    3. Wu hu! Kakekku yang agung, sebagai penerus, aku tidak akan melupakanmu.
  1. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan perihal raja Zhou Cheng Wang yang masih muda. Mengungkapkan perasaannya di kuil leluhurnya.

  2. Aku mencari nasihat sejak tampuk memerintah, betapa dapat mengikuti mendiang ayahku. Wu hu! Sungguh jauh untuk dicapai, dan aku belum mampu melakukan. Betapapun aku berupaya mencapainya, kesinambunganku masih penuh kekurangan. Aku hanya seorang anak kecil, belum mampu menghadapi berbagai kesulitan Negara. Di ruang beliau, kucari ke atas dan ke bawah, naik-turun di dalam rumah. Aku kagum dikau kakekku yang agung, cahayamu melindungi diriku.

  3. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan, nampaknya merupakan kelanjutan dari lagu puja sebelumnya. Raja Zhou Cheng Wang yang muda menceritakan kesulitannya karena belum mampu; lalu mencari nasihat untuk mampu mensuri-tauladani kakeknya; dan akhirnya menaikkan puja dan doa kepada ayahnya.

    1. Hormat, hormatlah! Maha Mulia Tian Yang Maha Esa, Firman-Nya sungguh tak mudah. Jangan berkata dia tinggi-tinggi di atas, dia naik – turun di tempat orang berkarya, dan hari-hari memeriksa kami di sini.
    2. Aku hanya anak kecil, tidak pandai menaruhkan hormat. Namun, dengan majunya hari dan bulan, aku belajar memegang teguh gemerlapnya pengetahuan, sehingga boleh cerah – cemerlang. Bantulah aku mendukung beban, dan tunjukkan aku betapa menggemilangkan kebajikan.
  4. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan. Raja Zhou Cheng Wang menunjukkan pengertiannya masih lemah untuk mampu membangun karunia Tian, yang menjadi hukum tetap bagi hidup manusia; ia mengemukakan maksud baiknya dengan mohon bantuan para menterinya agar mampu memenuhi tuntutan tugasnya sebagai raja.

    1. Ku kecam diriku, dan mewaspadai hal yang membawa sesal. Kuhindari rasa lelah, dan laku bodoh. Semuanya menyakitkan.
    2. Mulanya hanya nampak bagai burung pipit, setelah mengepakkan sayap ternyata burung besar. Aku tidak sepadan menghadapi masalah Negara; dan aku benar-benar mengalami kepahitan.
  5. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan. Bagaimana raja Zhou Cheng Wang mengakui ia telah berbuat salah dan tidak hati-hati untuk masa depan kerajaan; ia memerlukan pengawal untuk menghadapi berbagai tindak jahat akibat ketidakmampuannya.

    1. Mereka membabat rumput dan semak; dan tanah dibuka dengan bajak.
    2. Beribu pasang membongkar sampai akar, di tanah rendah dan basah sepanjang tanggul.
    3. Para kepala dan para tua-tua; para adik dan seluruh anak-anaknya; para pembantu dan buruhnya. Betapa riuh mereka makan bekal yang dibawanya! Mereka merindukan istrinya; dan para istri mendekat suaminya. Dengan garunya yang tajam, mereka bekerja di sawah selatan.
    4. Mereka bertanam beratus padi-padian, biji-bijinya siap tumbuh.
    5. Sepanjang garis yang lurus, tumbuh panjang batang-batangnya.
    6. Nampak menghijau bibit padi, dan banyak penyiang melakukan tugasnya, kemudian datanglah rombongan pemanen, dan padi ditumpuk di sawah; berlaksa berketi jumlah untaian, untuk dibuat arak dan anggur manis, untuk sajian bagi nenek moyang, serta beratus upacara.
    7. Dimana-mana tercium harum, menyemarakkan negeri dan keluarga semerbak bagi bau rempah-rempah, memberi kepuasan bagi yang lanjut usia.
    8. Itu tidak hanya di sini di sanapun bertumpuk; itu tidak hanya ini tetapi juga selanjutnya: demikianlah dari dahulu sampai kini.
  6. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan perihal membangun pertanian dari mulai membuka tanah, bertanam, memanen dan memanfaatkan; dan semuanya dapat terselenggara dengan baik. Dilagukan pada sembahyang syukur saat mulai bertanam di musim semi dan bermohon dapat hasil berlimpah

    1. Sungguh tajam bajak yang bagus itu, dengan garunya yang tajam, mereka bekerja di sawah selatan.
    2. Mereka bertanam beratus padi-padian, biji-bijinya siap tumbuh.
    3. Mereka yang datang melihat, membawa keranjangnya yang bulat dan persegi, dengan berbekal benih sekoi.
    4. Dengan mengenakan topi yang ringan di kepala, mereka meluku tanah membuang rumput liar di tanah yang kering maupun yang basah.
    5. Rumput liar menjadi layu, sekoi tumbuh menghijau.
    6. Jatuh gemerisik di depan pemanen, dan tumpukan menjadi kokoh, tinggi bagi tembok, menyatu bagai sisir; beratus rumah membuka pintu.
    7. Beratus rumah dipenuhi, para istri dan anak menjadi tenang.
    8. Disembelih lembu hitam kecokelatan, dengan tanduk yang melengkung, seperti tangan yang diturunkan, menyajikan kehadapan para leluhur.
  7. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan. Lagu ini juga untuk upacara syukuran pada musim rontok kepada malaikat bumi dan gandum.

  8. Mengenakan jubah sutera bersih dan cemerlang, dengan mengenakan topi nampak demikian hormat, dari pendapa sampai kaki tangga, dari sajian kambing sampai lembu. Diperiksa bejana upacara besar dan kecil. Anggur yang bagus semerbak lembut; tiada gaduh dan sikap kasar. Membawakan doa panjang usia.

  9. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan. Dilagukan untuk suatu upacara sembahyang sampai usai dan diselenggarakan jamuan.

  10. Sungguh perkasa bala tentara raja; diberikan makan sebelum hari gelap. Saat hari menjadi terang, dikenakan jirah agung. Kita ditugasi menyambut betapa sempurna barisan raja. Mujur kita diberi tugas, mengikuti akan derapnya.

  11. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan. Sebuah lagu pujian untuk dilagukan di kuil raja Wu dan mengungkapkan betapa Zhou Gong (Nabi Ji Dan) putra keempat raja Wen menggenapkan karya raja Wu setelah berhasil menumbangkan dinasti Shang

  12. Penuh damailah berlaksa negeri; makmur sejahtera bertahun-tahun. Tian tidak henti memberkati. Jaya jayalah raja Wu penuh keyakinan para perwiranya, bekerja di seluruh empat penjuru wilayah, lestari mantaplah keluarganya. Betapa mulia ia dipandang Tian, diagungkan di takhta dinasti yang lalu (dinasti Shang).

  13. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan; memuji kebijakan dan keberhasilan raja Wu. Untuk mengiringi tarian yang memuliakan keagungan raja Wu.

  14. Raja Wen sungguh tekun bekerja, sudah semestinya kita menerima (kerajaan itu). Kebajikannya marak tersebar membawakan berkah; tiba saat mencari tempat yang mantap (untuk kerajaannya). Karenanyalah dinasti Zhou menerima firman; Oh! Pemikirannya membawakan kedamaian.

  15. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan memuji kebesaran dan kemuliaan raja Wen. Lagu ini juga digunakan untuk melengkapi lagu pujian yang mengiringi tarian bagi raja Wu.

  16. Sungguh agung kini dinasti Zhou. Didaki gunung yang tinggi, jeram panjang dan sempit di antara bukit yang tinggi; kita ikuti alur sungai He, semuanya yang ada di bawah langit, berkumpul kini menghadap. Demikianlah firman bagi dinasti Zhou.

  17. Catatan:

    Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan kebesaran dinasti Zhou dan kekokohan negerinya yang tercermin pada para penguasa pendirinya. (Lihat Shi Jing IV . i. VIII).