logo

Shu Jing XVI

Raja Tai Jia III

  1. Nabi Yi-Yin kembali memaklumatkan kepada raja sabdanya, “Wu hu !, sungguh Tian Tuhan Yang Maha Esa tidak hanya menyayangi seseorang hanya menyayangi kepada dia yang sungguh hormat; rakyat tidak tetap mendambakan seseorang, yang didambakan ialah dia yang berperi cinta kasih; Tuhan Yang Maha Rokh tidak selalu berkenan kepada yang benar-benar beriman. Sungguh sulit mengemban kedudukan yang dikaruniakan Tian.

    “Kebajikan menjadikan semua teratur; bila tiada kebajikan, akan datang kekacauan. Bila keteraturan itu sama di dalam jalan suci, tiada sesuatupun yang tidak menuju kejayaan; bila hanya kekacauan yang sama di dalam urusan, tiada sesuatu yang tidak musnah hancur. Orang yang sampai akhir seperti pada permulaannya, hati-hati dalam mengerjakan hal itu, itulah kecerahan seorang Raja yang cerah batin.

    “Baginda yang telah mendahulu itu senantiasa sepanjang waktu berusaha keras untuk hormat akan kebajikan, maka sungguh ia beserta (manunggal) kepada SHANG DI Tuhan Khalik Semesta Alam. O, baginda kini telah mewarisi jalur kemuliaannya; ----- mantapkanlah perhatianmu kepadanya.

    “Perjalananmu hendaknya seperti naik ke tempat tinggi harus dimulai dari bawah, seperti perjalanan ke tempat jauh harus dimulai dari dekat

    “Jangan remehkan permasalahan rakyat; ----- pikirkanlah kesulitannya. Jangan merasa sudah sentosa dalam kedudukan, pikirkanlah bahayanya.

    “Demi ahir yang baik, perhatikanlah dimulai dari awal.

    “Bila ada bicara yang melawan isi hatimu, harus dipelajari apakah itu tidak di dalam jalan suci; bila ada bicara yang cocok dengan citamu, harus dipelajari apakah itu tidak ingkar dari jalan suci.

    “Wu hu! Kemampuan apa yang dapat dicapai tanpa memikirkan sungguh-sungguh? Keberhasilan (kesempurnaan) apa dapat diperoleh tanpa usaha yang sungguh-sungguh? Semoga, oleh satu orang yang sempurna baik, berlaksa negeri kokoh sentosa.

    “Bila pemimpin tidak latah bicara, mengacau aturan pemerintahan yang lama, dan para menteri tidak demi dikasihi dan keuntungan berusaha menyempurnakan tugas-tugasnya; negara akan lestari dan dapat dipercaya akan menikmati sejahtera sentosa.”