Zhong Yong XXIX
Hukum Yang Di Dalam Jalan Suci
Orang yang memerintah dunia, baginya ada tiga hal yang perlu diperhatikan agar dapat mengurangi kesalahan, Kebajikan, Kedudukan, dan Waktu.
Betapapun baik peraturan yang dibuat orang besar zaman dahulu itu, tetapi sudah tidak ada kenyataannya lagi. Karena sudah tidak ada kenyataannya lagi, maka tidak mendapatkan kepercayaan. Karena tidak mendapat kepercayaan maka rakyatpun tidak mau mengikutinya. Betapapun baik peraturan yang dibuat orang yang berkedudukan rendah, ternyata tidak mendapat penghormatan. Karena tidak mendapat penghormatan maka tidak mendapat kepercayaan. Karena tidak mendapat kepercayaan, maka rakyatpun tidak mau mengikutinya.
Maka Jalan Suci seorang Jun Zi menuntut diri sendiri sebagai pokok. Dinyatakan itu kepada rakyat banyak; diujikan itu kepada hukum Tiga Raja yang lalu itu, agar tiada kesalahan; ditegakkan di antara langit dan bumi sampai tidak berlanggaran; dan dinyatakan itu ke hadapan Tian Yang Maha Roh sehingga tiada keraguan. Maka walaupun harus menunggu beratus zaman serta munculnya seorang nabi baharu, tidak merasa was-was.
Dinyatakan itu kepada Tian Yang Maha Roh sehingga sehingga tiada keraguan; itu menunjukkan ia mengenal Tian. Walaupun harus menunggu beratus zaman hingga munculnya seorang nabi baharu, tidak merasa was-was, itu menunjukan bahwa ia mengenal manusia.
Maka, seorang Jun Zi itu segenap gerakannya turun-temurun akan menjadi Jalan Suci bagi dunia; perbuatannya turun-temurun akan menjadi contoh hukum di dunia; dan kata-katanya turun-temurun akan menjadi pedoman bagi dunia. Maka yang jauh akan mengharapkan dan yang dekat tidak merasa jemu.
Di dalam Shi Jing tertulis, "Di sana tiada yang membenci, di sini tiada yang menyesali, siang malam tak pernah lalai; maka, diperoleh pujian sepanjang masa tanpa berkesudahan." Belum pernah ada seorang Jun Zi yang tidak demikian dapat segera memperoleh pujian di dunia.