Shi Jing XXVII
Lagu Puja Dinasti Zhou Qing Miao
Betapa suci dan tenang kuil leluhur, khidmat penuh harmoni para pembantu upacara; sungguh banyak Shi (pejabat/cendikia) yang hadir. Semuanya bersuri tauladan kebajikan raja Wen. Semuanya menanggapi kehadirannya di langit, bergegas mereka ke Miao. Betapa cemerlang penuh wibawa, tidak nampak orang berlelah.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan betapa penuh khidmat upacara sembahyang untuk raja Wen dan diungkapkan pujian untuknya. Lagu puja ini dilantunkan setelah upacara sembahyang besar oleh raja Zhou Cheng Wang (1115 – 1078 s.M.), cucu raja Wen, putra raja Wu setelah usai membangun ibukota baru di Luo Yi (Lihat Shu Jing V . XIII . 29).
Demikianlah firman Tian – Tuhan Yang Maha Esa, betapa agung tidak terbatas. O, betapa gemilang kebajikan baginda Wen yang murni! Betapa dia memperhatikan kita? Kita menerima berkah karenanya, sungguh penuh kasih baginda Wen; demikian pula cucu cicitnya!
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan kebajikan raja Wen yang membawakan firman Tian dengan harapan kebajikan itu tetap lestari.
Cerah cemerlang dan lestari, undang-undang baginda Wen. Sejak sembahyang pertama dilakukan, sampai sempurna diselenggarakan, menjadi berkah bahagia dinasti Zhou.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan; berkenaan dengan upacara sembahyang untuk raja Wen dan mengagungkan undang-undangnya.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan; ditujukan kepada pangeran yang membantunya dan menasihatinya. Peristiwa ini terjadi pada saat raja Zhou Cheng Wang melakukan sembahyang di Zong Miao atau kuil leluhurnya.
Tian mencipta gunung tinggi itu, raja Tai Wang membangunnya. Dialah yang memulai dan raja Wen menyejahterakannya. Itu berlanjut sampai gunung Qi, terbentang jalan yang rata. Semoga anak cucunya mampu menjaga kelestariannya.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan upacara sembahyang kepada raja Tai Wang kakek baginda Wen suami nabi perempuan Tai Jiang, bermukim di gunung Qi. Berputra bungsu Ji Li/Wang Ji; Ji Li inilah ayah raja Wen (Nabi Ji Chang) yang mempunyai dua orang kakak yakni Tai Bo dan Yu Zhong. Karena tahu ayahnya bermaksud mewariskan tahta kepada Ji Li yang menikah dengan Tai Ren (penerima wahyu Dan Shu) mereka diam-diam mengasingkan diri ke wilayah selatan, memotong rambut, merajah badannya dan hidup sebagai orang-orang suku Jing Man. Mungkin beliau adalah yang dianggap sebagai nenek moyang orang-orang yang bermigrasi ke nusantara.
Hao Tian – Tuhan Yang Maha Besar menggenapi firmanNya, yang diterima kedua raja kita. Baginda Zhou Cheng Wang tidak berani bermalas. Siang malam mengokohkan firman yang dalam itu. Betapa dia melestarikan kejayaan, dengan memacu diri sepenuh hati, maka lestarilah kedamaian.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan upacara sembahyang kepada raja Zhou Cheng Wang (1115 – 1078 s.M.), cucu baginda Wen, putra raja Wu.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan. Lagu puja untuk raja Wen yang dikaitkan dengan sembahyang besar kepada Tian – Tuhan Yang Maha Esa; dilaksanakan di Ming Tang (Balai Gemilang)
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan mengungkapkan hal raja Wu (putra raja Wen) bagaimana melakukan sembahyang besar kepada Tian, juga kepada para malaikat di gunung dan di sungai dalam rangka membangun dan memajukan kerajaannya setelah menumbangkan dinasti Shang.
Catatan:
Lagu puja ini bersifat menceritakan; penyelenggaraan upacara sembahyang untuk raja Wu (1134 – 1115 s.M.), Cheng ( 1115 – 1078 s.M.) dan Kang (1078 – 1051 s.M.). Lagu puja yang benar-benar sesuai dan serasi mengiringi.
Kukenang keagunganmu Hou Ji, dikau benar-benar manunggal kepada Tian; membawa berkah makanan bagi rakyat banyak, sungguh besar pemberianmu yang sangat baik. Dikau memberi kami gandum dan jawawut, yang difirmankan Di untuk makanan; tanpa membedakan batas wilayah, tugas-tugas kemasyarakatan dikau bimbingkan di seluruh negeri.
Catatan:
Sanjak ini bersifat menceritakan untuk memuji Hou Ji; lagu puja ini untuk upacara sembahyang di lapangan luar kota bagi Hou Tu (Malaikat Bumi) dan Hou Ji dan dikaitkan dengan persujudan kepada Tian. Hou Ji adalah putra nabi perempuan Jiang Yuan yang diakui sebagai nenek moyang pertama dinasti Zhou.