logo

Shu Jing LVI

Amanat Untuk Pangeran Wen Hou

  1. Demikianlah raja (Zhou Ping Wang) berkata: ----- “Paman Yi He, betapa besar kegemilangan baginda Wen dan Wu! Betapa hati-hati mereka menggemilangkan kebajikan, memancar naik ke atas dan kemasyhurannya terdengar luas di bawah sini. Karena itulah Shang Di Tuhan Khalik Semesta Alam Yang Maha Tinggi mengaruniakan seluruh firmanNya kepada raja Wen. Selanjutnya adalah para menteri-menterinya yang telah dengan lurus di kiri kanannya membantu memancarkan karya rajanya, mengikuti dan mewujudkan rencana dan nasihat-nasihatnya yang kecil maupun yang besar, karena itulah tiada yang tidak mematuhinya dan menjadikan para leluhurku terpelihara damai di tahtanya.

    “Wu hu! Sungguh harus dikasihani aku yang hanya anak kecil ini. Sebagai orang yang mewarisi tahta, aku harus menerima hukuman yang sangat berat dari Tian, dan tidak dapat memberikan berkah bagi rakyat di bawah, bahkan serbuan orang-orang Rong telah memporakporandakan negara dan dinastiku. Lebih-lebih di antara pengelola urusan-urusanku tiada yang lanjut usia dan berpengalaman untuk mengelola dengan baik tugas-tugasnya. Aku tidak memiliki kemampuan yang sepadan untuk menanggulangi kesulitan-kesulitan di dalam kedudukanku, maka kukatakan, ‘Para kakek dan pamanku; anda patut mengasihaniku. Wu hu! Bila ada yang mampu membantu aku menegakkan tugas-tugasku, yang seorang diri ini. Kiranya baru akan lestarilah aku mengemban kedudukan ini.

    ‘Paman Yi He hendaklah anda berkenan sungguh-sungguh memancarkan kemuliaan para leluhur itu. Andalah yang harus pertama bersuri tauladan kepada baginda Wen dan Wu, mengumpulkan kembali segala yang telah berantakan, yang telah menimpa rajamu, dengan demikian anda menggenapkan kembali semangat bakti para pendahulu itu. Anda telah berbuat banyak untuk membina kembali apa yang telah hilang dan membela aku di dalam kesulitan; karena itulah kutaruhkan penghargaan setinggi-tingginya.’

  2. Raja berkata, “Paman Yi He, pulanglah, periksalah berbagai hal yang perlu dan damai sejahterakanlah negerimu. Kuanugerahkan seguci anggur yang dibuat dari gandum hitam yang dicampuri berbagai daun-daun yang berbau sedap; beserta sebuah busur merah dan 100 batang anak panah; satu busur hitam dengan 100 anak panah; empat ekor kuda. Berangkatlah, pamanku. Rawankanlah hati mereka yang jauh, dan bantulah mereka yang dekat; sayangilah dan sejahterakanlah rakyat kecil. Jangan membuang-buang waktu dengan berlaku santai; periksa dan sayangilah semua yang ada di kotamu; ----- berupayalah menyempurnakan kebajikanmu yang cemerlang itu.”