Shu Jing XXXV
Pernyataan Besar
(Pangeran Zhou) atas nama raja, bersabda, “Hai, aku sampaikan pernyataan kepadamu (para raja muda) dari banyak negara bagian dan kepadamu para pengelola berbagai urusan. ----- Sungguh aku tidak mendapatkan belas kasihan, Tian telah menurunkan berbagai bencana atas dinasti kita tanpa memberikan penangguhan kesempatan sedikitpun. Benar-benar aku menanggung keresahan bahwa aku yang masih demikian muda harus mewarisi kewajiban keluarga dalam kurun yang terbatas beserta nasib dan wilayahnya. Aku belum mampu melaksanakan kebijaksanaan untuk membangun kesejahteraan bagi rakyat; dan betapa sangat kurang kemampuanku untuk meneliti dan memahami firman Tian Yang Maha Esa.
”Ya, aku hanya seorang anak kecil dalam kedudukanku sebagai seorang yang harus menyeberangi air yang dalam; menjadi kewajibankulah untuk pergi dan mencari bagaimana mampu menyeberangi, demi menebarkan ajaran mulia dan mengembangkan firman yang telah diterima pendahuluku; maka aku tidak boleh melupakan karya besar itu, aku juga tidak berani mencegah apa yang diturunkan Tian sebagai perwujudan kemahakuasaanNya.
“Raja yang telah damai di alamnya itu telah mewariskan untukku mestika besar berupa batok kura-kura, untuk boleh mendapatkan jalinan terang kepada Tian. Aku telah melakukan kajian akan firmanNya dan disitu dikatakan bahwa akan ada kesulitan besar di tanah barat, bahwa orang-orang di tanah barat menjadi tidak tenteram; itulah yang menimbulkan berbagai gerakan yang bodoh.
“Waris dinasti Yin yang (kini) demikian kecil negerinya ternyata berani nekat berupaya menyambung kembali garis kekuasaannya yang telah patah. Biarpun Tian telah menurunkan murka atasnya, tetapi karena tahu ada noda di negeri kita sehingga kehidupan rakyat tidak tenteram sejahtera, mereka berkata, ‘Akan kupulihkan kedaulatan (nenek moyang) ku’; lalu berupaya menjadikan kerajaan Zhou kita kembali menjadi negeri pinggiran.
“Suatu hari terjadilah gerakan pemberontakan yang bodoh dan hari berikutnya sepuluh orang yang bijak di antara rakyat telah menampakkan diri membantu aku maju memulihkan ketenteraman dan melestarikan rencana raja Wu (orang tuaku). Karya besar yang kutawarkan akan membawakan keberhasilan karena telah kulakukan pengkajian dan selalu menunjukkan karunia.
“Karena itu kuberitahukan kepadamu para pangeran negeri-negeri sahabat dan kamu para kepala jawatan, para pejabat dan pengelola berbagai urusan, ----- kutegaskan aku telah mendapat jawaban yang menunjukkan karunia setelah melakukan pengkajian. Kini aku akan maju bersamamu yang berasal dari berbagai negeri dan menghukum para petualang dan memindahkan para menteri dinasti Yin itu.
“Dan kini kamu para pangeran berbagai negeri; kamu pejabat dan pengelola berbagai urusan; tidak ada yang menyanggah aku dengan berkata, ‘Hambatannya sangat besar, rakyat belum tenteram dan sumber permasalahan sesungguhnya berasal dari istana raja dan dari rumah para pangeran itu’. Kami, yang anak kecil ini, begitu pula para sesepuh semua beranggapan sebaiknya tidak dilakukan tindak penghukuman itu. Mengapa tidak diabaikan saja hasil kajian itu?
“Aku, dalam usia mudaku juga senantiasa memikirkan berbagai kesulitan-kesulitan itu dan berkata, Wu hu! Gerakan bodoh itu akan menyengsarakan para janda dan duda, sungguh menyedihkan. Tetapi aku adalah hamba Tian yang telah diembani tugas besar dan sulit atas diriku. Karena itu aku yang muda ini tidak mengasihani diri dan kiranya kebenaran itu ada padamu para pangeran berbagai negeri dan ada padamu para pejabat, para kepala jawatan, dan pengelola berbagai urusan untuk menenangkan aku dengan berkata, ‘Janganlah tertekan oleh kesedihan, kita tidak boleh tidak menggenapkan karya yang direncanakan ayah baginda yang telah damai di alamnya itu.
“Ya, aku yang anak kecil ini tidak berani mengabaikan firman Shang Di, Tuhan Khalik Semesta Alam. Tian Yang Maha Esa telah berkenan kepada baginda yang telah damai di alamnya itu; dibangkit sejahterakan negeri Zhou dinastiku yang kecil ini. Raja yang telah damai di alamnya itu senantiasa melakukan kajian dan melakukan sesuai dengan hasil kajian itu dan karenanya beliau dengan tenang menerima firman besar itu. Kini Tian sedang membantu rakyat; ----- karenanya aku wajib mengikuti hasil kajian itu! Wu hu! Betapa jelas kita wajib takut kepada Tian yang kini membantuku mengokohkan warisan besar ini.”
Raja berkata, “Anda para menteri yang lama, anda penuh kemampuan memeriksa beberapa masalah, sampai kepada hal-hal yang jauh; ----- anda tahu betapa besar jerih payah raja yang telah damai di alamnya itu. Kini Tian Yang Maha Esa sedang menutup dan memberi cobaan kepada kita, maka aku wajib menggenapkan karyaku; ----- Aku tidak berani tidak sekuat tenaga menggenapkan karya yang telah direncanakan raja yang telah damai di alamnya itu; dengan pertimbangan itulah, maka aku berupaya menyingkirkan keragu-raguan dan menerima dorongan para pangeran berbagai negeri sahabatku. Tian Yang Maha Esa juga telah membantuku dengan sepenuh pernyataanNya yang tercermin dalam diri rakyatku; ----- betapa aku berani tidak menggenapkan karya yang direncanakan para leluhur yang telah mendahulu damai di alamnya itu. Lebih jauh Tian telah menjadikan rakyatku berjerih payah dan berpedih sehingga seolah mereka menderita sakit; ----- betapa aku berani membiarkan apa yang telah diterima orang-orang yang telah mendahulu damai di alamnya itu tidak terselesaikan baik-baik.”
Raja berkata, “Dahulunya pada saat merencanakan perjalananku ini, kukatakan betapa kesulitannya dan berhari-hari memikirkannya, tetapi seumpama beliau yang telah mendiang itu akan mendirikan rumah, telah diletakkan rencananya. Kalau puteranya tidak mau membangun ruangannya, betapa ia mau menggenapkan dengan atapnya! Atau seperti sang ayah itu telah meluku sawah dan anaknya tidak mau menebarkan benih-benihnya, betapa ia dapat memanen padi-padian! Dalam hal yang demikian ini sang ayah yang sudah menaruh perhatian terhadap karyanya mungkin akan berkata, “aku mempunyai anak tetapi tidakkah ia membuang warisan itu?’ ----- Karena itu betapa aku berani tidak sepenuh tenaga mengambil keputusan yang boleh membawakan kebahagiaan atas amanat besar para raja yang telah damai di alamnya itu.
“Bila seorang ayah hadir di antara kawan-kawannya dan ada yang sedang menghajar anaknya, akankah tua-tua rakyatnya akan mendukung perbuatan itu dan tidak menolongnya?”
Raja berkata, “Wu hu! Perhatikanlah, kamu para pangeran berbagai negeri dan kamu pengelola berbagai perkara, cerahnya suatu negara adalah karena mengikuti para bijak yang meski hanya sepuluh orang tetapi yang mengikuti dan mengerti firman Shang Di Tuhan Khalik Semesta Alam Yang Maha Tinggi itu; di situlah diperoleh benar-benar bantuan Tian dan ketika itu tidak ada di antara kamu yang berani menggampangkan hukum. Kini Tian menurunkan cobaan atas kerajaan dinasti Zhou, orang-orang menanggung kesulitan besar dan terjadi pertikaian hebat di kalangan sendiri. Kamu tidak mengerti betapa tidak mudahnya firman Tian!”
“Aku senantiasa ingat dan berkata, Tian memusnahkan dinasti Yin adalah seperti kerja seorang petani; ----- betapa aku berani tidak menggenapkan tugas mengelola ladangku? Dengan itu Tian akan menunjukkan betapa berkesanNya kepada orang-orang yang telah mendahulu damai di alamnya itu.
“Betapa aku hanya akan berkukuh pada hasil kajian dan berani tidak mengikuti saran-saranmu? Aku akan mengikuti orang-orang yang telah damai di alamnya itu yang memberi petunjuk bagaimana mengelola batas-batas tanah; apalagi kini semua yang telah kukerjakan, hasil kajian menunjukkan karunia. Karena pertimbangan itulah maka aku melakukan perjalanan ke timur untuk menghukum. Firman Tian itu tidak ada yang salah. Petunjuk yang diberikan dari hasil kajian juga mengungkapkan hal yang sama.”