Shi Jing II
Sanjak dari Negeri Pangeran Shao di Selatan
Catatan:
Raja Wen setelah pindah ke Feng, membagi negeri Zhou menjadi dua bagian. Yang sebagian didiami oleh putranya yang bernama Dan (Nabi Ji Dan) bergelar pangeran Zhou. Yang sebagian lagi didiami putranya yang bernama Shi bergelar pangeran Shao.
Catatan:
Sanjak ini mengenai seorang istri pangeran yang rajin membantu menyiapkan upacara sembahyang.
Catatan:
Sanjak ini melukiskan kepedihan seorang istri yang tidak dapat bertemu suaminya yang sering bertugas keluar.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan kerajinan dan kemuliaan seorang istri dalam menyiapkan penaikan sajian sembahyang.
Catatan:
Pangeran Shao Bo bernama Bo Yi Kao, putra Wen Wang (1184 – 1134 s.M.). karena rakyat mencintainya, pohon ditanam untuk memperingati beliau di tempat kediamannya. Demi menyelamatkan ayahnya ia menjadi korban kesewenang-wenangan raja Zhou dari dinasti Shang.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan seorang gadis yang menolak kawin paksa: menurut tafsir lama seorang gadis dari ngeri Shen dijanjikan untuk menikah dengan pangeran Negeri Feng, dikatakan gadis itu menolak karena mas kawinnya tidak lengkap sehingga kalau ia pulang ke rumah calon suaminya itu akan seperti masuk penjara.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan seorang pejabat dari istana tertentu yang hidupnya sangat santai.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan tentang seorang istri yang masih muda tatkala mendengar Guntur terkenang kepada suaminya yang bertugas di tempat jauh.
Catatan:
Berdasar tradisi lama orang muda menikah pada musim semi. Saat buah Mei berjatuhan adalah musim panas; seorang perawan diharapkan sudah menikah pada umur 20 tahun dan seorang perjaka sebelum umur 30 tahun.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan nasib seorang istri muda (selir) yang hanya diperkenan ke tempat suaminya pada dini hari dan kemudian harus pergi lagi, tradisi kuno yang sangat memprihatinkan.
Catatan:
Sanjak ini bersifat sindiran, pelipur lara seorang istri yang cemburu karena suaminya yang pedagang menikah lagi di tempat yang sangat jauh.
Catatan:
Seorang putri terbuai oleh godaan seorang putra; tetapi, sang putri tetap mampu memegang kebajikan, tetap menjaga kesuciannya seperti sebuah batu Yu (batu kumala).
Catatan:
Sanjak ini melukiskan cucu putri baginda Zhou Ping Wang (769- 719 s.M.) dengan putra pangeran Qi Hou. Tali sutera menggambarkan tali pancing yang mengikatkan kedua sejoli membangun keluarga bahagia.
Catatan:
Sanjak ini memuji kehebatan seorang pemburu bernama Zou Yu.
*) Di dalam kitab Lun Yu XVII : 10, Nabi Kongzi memberi komentar tentang perlunya memahami sanjak Zhou Nan dan Shao Nan untuk dapat memahami kehidupan masyarakat pada permulaan zaman dinasti Zhou.