Shi Jing III
Sanjak dari Bei Wilayah Negeri Wei
Catatan:
Keluhan seorang pejabat jujur di tengah rekan-rekannya yang korup, terjadi pada masa pemerintahan pangeran Wei Qing Gong (866 – 854 s.M.).
Catatan:
Menurut tafsir Zhu Xi, sanjak ini melukiskan kepedihan permaisuri Zhuang Jiang yang diabaikan oleh suaminya, pangeran Wei Hou (Wei Zhuang Gong) 757 – 735 s.M. karena tidak punya anak.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan dan menyindir putri Zhuang Jiang yang dipenuhi kepedihan tatkala harus berpisah dari suaminya; ia pulang ke negerinya Chen karena putranya yang menjadi raja muda di negeri Wei, Wei Huan Gong memerintah tahun 734 -719 s.M. mati karena dibunuh oleh saudaranya yang bernama Zhou Yu.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan keluhan putri Zhuang Jiang terhadap Zhou Yu, putra tirinya yang membunuh pangeran Wei Huan Gong, saudara tirinya pada tahun 718 s.M. Zhou Yu yang diasuh oleh putri Zhuang Jiang membunuh pangeran untuk merebut kekuasaan.
Catatan:
Sanjak ini melukiskan putri Zhuang Jiang yang senantiasa dipenuhi pedih dan keresahan atas suami dan anak-anaknya.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan tentara negeri Wei yang harus mengikuti komandannya, Sun Zi-Zhong dua kali menyerang negeri Zheng. Zhou Yu membunuh pangeran Wei Huan Gong dan rakyat mengalami keresahan. Untuk mengalihkan perhatian, Zhou Yu menggempur negeri Zheng dan membuat persekutuan dengan negeri Song, Chen dan Cai. Peperangan hanya berlangsung lima hari. Tetapi pada musim rontok bala tentara yang dipimpin orang negeri Lu balik ke selatan dan menjarah ladang negeri Zheng. Terjadi pada tahun 718 s.M., dapat dibaca dalam kitab Chun Qiu (I. IV. 4,5)
Catatan:
Sanjak ini kiasan tentang tujuh orang anak suatu keluarga di negeri Wei yang menyesali diri tidak dapat membahagiakan ibunya yang hidup menjanda.
Catatan:
Sanjak ini melukiskan keprihatinan karena perpisahan dengan sang suami dan mengenang segala kebaikannya.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan saat pagi hari musim rontok tatkala daun-daun labu berjatuhan dan air pasang, seorang perempuan menanti tunangannya di pinggir sungai. Zuo Qiu Ming, Penulis Chun Qiu Zuo Chuan mengkaitkan sanjak ini dengan peristiwa memprihatinkan di negeri Wei era pemerintahan Wei Xuan Gong (718 s.M. – 700 s.M.). Wei Xuan Gong ini seorang raja yang sangat brengsek, istri pertamanya yang bernama Yi Jiang adalah selir ayahnya yang diselingkuhinya dan mempunyai anak yang bernama Ji Zi, istrinya yang lain bernama Xuan Jiang, diperoleh waktu melamarkan putranya tetapi kemudian diambil sendiri dan beranak dua orang Shou dan Shuo. Lihat kitab Chun Qiu tahun ke 16 pemerintahan Lu Huan Gong (Chun Qiu Zuo Chuan II. Xvi. 5)
Catatan:
Sanjak ini menceritakan kehidupan seorang perempuan yang suaminya menikah lagi dengan orang lain. Suasana seperti itulah yang terjadi di lingkungan istana negeri Wei.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan beberapa orang pejabat yang mengungsi dan menderita di negeri Wei, mereka mengajak Lihou, pangerannya mengungsi dari negeri Di pada zaman raja muda Wei Xuan Gong (718 – 700 s.M.)
Catatan:
Sanjak ini bersifat sindiran dan menceritakan keluhan para menteri pangeran Li-Hou kepada penguasa negeri Wei yang tidak mau membantu mereka.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan keprihatinan seorang pejabat negeri Wei menceritakan betapa sia-sia pengabdiannya dan mengenang pendahulunya yang berasal dari sebelah barat negeri Wei, wilayah negeri Zhou.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan seorang putri Negeri Wei yang menikah ke negeri lain, senantiasa merindukan dapat mengunjungi kembali negeri Wei. Gan dan Yan adalah nama tempat di luar ibu kota negeri putri itu menikah.
Catatan:
Sanjak ini berisi ungkapan seorang pejabat negeri Wei atas beban berat yang ditanggungnya, namun tetap diam karena ketaqwaannya kepada Tian.
Catatan:
Sanjak ini tentang seorang perwira di negeri Wei yang mengajak kawan-kawannya meninggalkan negeri bersamanya untuk mengatasi tekanan dan kesengsaraan.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan seorang laki-laki yang mengeluh dan putus asa tidak dapat menemui seorang putri yang akan menjadi pendampingnya.
Catatan:
Sanjak ini bersifat sindiran kepada pangeran Wei Xuan Gong yang mengambil sendiri calon menantunya dan membangun sebuah menara di bengawan He untuk menyambutnya (699 s.M.). Berudu itu menunjuk kepada pageran dan pasangan itu ialah putra pangeran Wei.
Catatan:
Sanjak ini menceritakan kematian dua putra Wei Xuan Gong : Lihat juga catatan sanjak No.IX. Xuan Jiang dan Shuo (putranya), telah lama merencanakan membunuh Ji Zi untuk merebut suksesi sebagai penerus negeri Wei. Akhirnya, dengan suatu rencana menyuruh penjahat membunuhnya begitu mendarat di tepi utara sungai He, mereka berhasil meminta pangeran Wei Xuan Gong menitahkan Ji Zi ke negei Qi. Shou mengetahui rencana itu maka memberitahu Ji Zi agar melarikan diri ke Negara lain. Ji Zi lebih rela menerima nasibnya dari pada melarikan diri. Agar dirinya yang dibunuh penjahat, Shou menjadikan Ji Zi mabuk dan mengambil alih perahunya. Ketika Ji Zi sadar dan melihat Shou telah pergi, ia mengejar adiknya itu, tetapi terlambat. Shou telah dibunuh sehingga akhirnya kedua putra itu (Shou dan Ji Zi) dibunuh penjahat.