logo

Shi Jing XXIII

Du Ren Shi

    1. Pejabat di ibukota lama itu, dengan kotak bulu serigala yang demikian kuning, perilakunya benar tidak berubah, kata-katanya penuh sopan santun! Kalau kita dapat kembali ke dinasti Zhou yang lama, akan dilihat penuh hormat oleh berlaksa rakyat.
    2. Pejabat di ibukota lama itu, dengan topinya dari daun Tai dan peci hitam kecil! Para putri dari keluarga bangsawan itu. Dengan rambutnya yang tebal dan lurus! Aku tidak melihatnya sekarang, hatiku menjadi tidak gembira.
    3. Pejabat di ibukota lama itu, dengan penutup telinga dari batu Xiu! Para putri dari keluarga bangsawan itu. Masing-masing tepat dipanggil seorang marga Yin atau Ji! Aku tidak melihatnya sekarang, hatiku pedih berkelanjutan.
    4. Pejabat di ibukota lama itu, dengan sabuknya yang menggantung elok! Para putri dari keluarga bangsawan itu. Dengan tepi rambutnya yang keriting bagai ekor kalajengking! Aku tidak melihatnya sekarang, (Kalau melihat) aku akan mengikutinya.
    5. Bukan sengaja mereka menggantung sabuknya turun; sabuk itu dengan sendirinya panjang. Bukan mereka sengaja menjadikan rambutnya keriting. Aku tidak melihatnya sekarang, betapa aku mendambakannya.
  1. Catatan:

    Sanjak ini bersifat menceritakan. Memuji para perempuan dan laki-laki masa sebelumnya yang demikian sederhana pakaiannya, benar perilakunya dan sopan kata-katanya. Menurut Zhu Xi sanjak ini mengisahkan setelah zaman kekacauan di bawah Zhou You Wang.

    1. Sepanjang pagi aku memetik rumput Lu, sebelum beroleh segenggam tanganku. Rambutku telah kusut; aku akan pulang mencucinya.
    2. Sepanjang pagi aku memetik tumbuhan Lan, Aku belum memenuhi celemekku. Lima hari yang dijanjikan; ini hari keenam dan ia beum nampak.
    3. Bila ia pergi berburu, kutempatkan busur dikotaknya. Bila ia pergi memancing, kusiapkan tali kail untuknya.
    4. Apa yang diperoleh dengan memancing? Ikan Fang dan Xu (jenis ikan tawar); ikan Fang dan Xu, sementara orang-orang melihatnya.
  2. Catatan:

    Sanjak ini bersifat menceritakan seorang istri menceritakan kepedihannya dan tidak mampu berbuat sesuatu saat suaminya tidak ada di rumah yang kepadanya ia senantiasa melayani. Orang menafsirkan sanjak ini bersifat mengutuk raja Zhou You Wang yang menyebabkan banyak orang menjadi janda.

    1. Besar dan kuat tumbuh jawawut muda, disuburkan oleh hujan rintik-rintik. Sungguh jauh perjalanan kita ke selatan, Namun pangeran Shao Bo senantiasa menyemangati kita.
    2. Kita bawa beban di dalam gerobak; kita gunakan gerobak ditarik lembu. Bila tiba di tempat tujuan perjalanan, kita tahu akan pulang.
    3. Kita berjalan kaki; dan naik kereta; kita berkelompok, berombongan. Bila tiba di tempat tujuan perjalanan, kita tahu akan pulang.
    4. Sungguh berat membangun kota Xie, pangeran Shao Bo membangun kota. Sungguh megah jalan rombongan kita; pangeran Shao Bo yang memimpin.
    5. Tanah dataran dan rendah telah teratur; mata air dan alirannya sungguh jernih. Pangeran Shao Bo menggenapkan karyanya, hati raja menjadi tenang.
  3. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kias dan menceritakan. Memuji pengabdian pangeran Shao Bo di dalam membangun kota Xie dan betapa penuh semangat dan gembira para bala tentara yang dipimpin. Para penafsir mengaitkan sanjak ini dengan raja Zhou Xuan Wang (826 – 781 s.M) saat membangun kota Shen sebagai benteng pertahanan menghadapi gangguan suku-suku di selatan dan barat; dan kota Xie ditetapkan menjadi ibukota.

    1. Di dataran rendah yang lembab, pohon besaran itu indah, daunnya sungguh subur. Saat aku melihat sang Junzi, betapa besar kebahagiaanku!
    2. Di dataran rendah yang lembab, pohon besaran itu indah, daunnya mengkilap berkilau. Saat aku melihat sang Junzi, betapa aku tidak bahagia?
    3. Di dataran rendah yang lembab, pohon besaran itu indah, daunnya berwarna gelap. Saat aku melihat sang Junzi, suara kebajikannya masuk ke dalam hati (De Yin Kong Jiao).
    4. Hatiku mencintainya, dan mengapa aku tidak mengatakan? Di relung hatiku tersimpan, dan tidak akan pernah terlupakan.
  4. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kias dan menceritakan. Penulis memuji dan mencintai para pejabat yang luhur budi

    1. Serat muncul dari bunga putih, bercampur dengan rumput putih. Orang ini mengirim aku ke tempat yang jauh menjadikanku terkucil seorang diri.
    2. Berkilau-kilau awan putih menjadikan rumput-rumput berembun. Sungguh keras dan berat jalan Tian; orang ini tidak selaras (dengan kebenaran).
    3. Betapa air dari kolam mengalir ke utara, menggenangi padi di sawah! Aku bersiul dan menyanyi dengan hati terluka, memikirkan orang besar itu.
    4. Mereka menghimpun kayu bakar dari pohon besaran, aku membakarnya di tungku kecil. Orang besar itu menjerat dan menyusahkan hatiku.
    5. Tambur dan loncengnya dipukul di istana, dan suaranya terdengar keluar. Semua menyayangkan aku memikirkannya; ia sama sekali tidak memikirkanku.
    6. Ada bangau di tanggul; ada bangau yang biasa di dalam hutan. Orang besar itu menjerat dan menyusahkan hatiku.
    7. Bebek kuning ada di atas tanggul, dengan sayap kirinya terhimpun ke atas. Orang itu tidak baik, kebajikannya hanya dua tiga.
    8. Betapa tipis batu papak itu! Dia yang berdiri di atasnya nampak rendah. Orang itu mengirimku ke tempat jauh menjadikanku penuh kemalangan.
  5. Catatan:

    Sanjak ini bersifat perumpamaan. Permaisuri raja Zhou You Wang yaitu Shen Hou (putri dari negeri Shen) mengeluh dirinya telah diturunkan kedudukannya dan disingkirkan pulang ketempat ayahnya.

    1. Berkicau burung kepodang, hinggap jauh di bukit rimbun. Perjalanannya jauh, dan aku menjadi sangat payah. Berikanlah aku minum dan makan; bimbing dan ajarilah aku; titahkanlah kepada salah satu kereta yang di belakang, dan beritahu untuk membawaku.
    2. Berkicau burung kepodang, hinggap di salah satu sudut bukit. Bukan aku berani menghindari perjalanan, tetapi aku takut tidak mampu melakukan. Berikanlah aku minum dan makan; bimbing dan ajarilah aku; titahkanlah kepada salah satu kereta yang di belakang, dan beritahu untuk membawaku.
    3. Berkicau burung kepodang, hinggap di salah satu sisi bukit. Aku bukan berani menghindari perjalanan, tetapi aku takut tidak dapat sampai akhir. Berikanlah aku minum dan makan; bimbing dan ajarilah aku; titahkanlah kepada salah satu kereta yang di belakang, dan beritahu untuk membawaku.
  6. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kias. Mengungkapkan keluhan orang yang berkedudukan rendah di dalam mengikuti perjalanan yang sangat melelahkan dan tidak diperhatikan oleh atasannya.

    1. Melambai-lambai daun labu, orang memetik dan merebus; sang Junzi ada anggur, dituangkan di piala lalu dicicipi.
    2. Itu hanya seekor kelinci, dibakar atau dipanggang. Sang Junzi ada anggur, diisi piala dan disuguhkan
    3. Itu hanya seekor kelinci, dibakar dikeringkan. Sang Junzi ada anggur, diisi piala dan disuguhkan kepadanya
    4. Itu hanya seekor kelinci, dibakar atau dipanggang. Sang Junzi ada anggur, diisi piala dan saling mengucapkan selamat.
  7. Catatan:

    Sanjak ini bersifat menceritakan tentang makanan, sekalipun sangat sederhana disantap bersama tanpa meninggalkan Li (susila).

    1. Batu karang itu berkerut-kerut, sungguh betapa tinggi! Melewati bukit dan sungai, betapa melelahkan perjalanan itu! Bala tentara yang melakukan perjalanan ke timur, tiada satu pagipun dapat bersantai.
    2. Batu karang itu berkerut-kerut, betapa memahkotai tanah yang tinggi! Melewati bukit dan sungai, kapankah perjalanan ini berakhir? Bala tentara yang melakukan perjalanan ke timur, tiada saat santai, betapa akan kembali.
    3. Babi itu berkaki putih, semuanya menyeberangi sungai. Bulan itu ada di rasi bintang Bi (hyades), yang menandakan akan datang hujan lebat. Bala tentara yang melakukan perjalanan ke timur, tiada saat santai, hanya berjalan terus.
  8. Catatan:

    Sanjak ini bersifat menceritakan. Mengungkapkan betapa kepayahan perjalanan ke timur menghadapi orang-orang Yi Timur (Dong Yi)

    1. Bunga terna (Bignonia Grandiflora) itu sungguh kuning warnanya. Hatiku pedih; aku merasa terluka.
    2. Bunga terna itu rontok; tinggal daunnya yang menghijau. Kalau aku tahu akan demikian, akan lebih baik tidak dilahirkan.
    3. Domba betina itu berkepala besar; tiga bintang itu nampak di terumbu ikan. Bila beberapa orang mendapatkan makanan cukup, hanya beberapa orang dapat mengenyam kenyang.
  9. Catatan:

    Sanjak ini bersifat perumpamaan. Penulis meratapi nasibnya akibat keruntuhan negerinya. Ditafsirkan mengisahkan peristiwa keruntuhan dinasti Zhou akibat kebrutalan Zhou You Wang.

    1. Rumput mana yang tidak menguning; hari mana tidak berjalan. Orang mana tidak mengerjakan, mengabdi di berbagai penjuru kerajaan.
    2. Rumput mana yang tidak ungu; pria mana tidak terpisah dari istrinya. Menyedihkan kami dalam perjalanan itu! Betapa dapat sendiri seolah bukan rakyat?
    3. Kami bukan badak atau harimau (Fei Si Fei Hu), harus diam di belukar yang terkucil (Shuai Bi Kuang Ye). Menyedihkan kami dalam perjalanan itu! Pagi dan malam tiada saat santai.
    4. Serigala yang berekor panjang itu boleh berlindung di antara rumput gelap. Kami di dalam kotak kereta menempuh perjalanan jauh.
  10. Catatan:

    Sanjak ini bersifat kias dan menceritakan tentang penderitaan dan keluh kesah para prajurit dalam mengabdi kepada raja Zhou You Wang.